Stabilitas Pontoon - Pontoon Calculation

Sabtu, 29 Agustus 2009

Kriteria stabilitas dari pontoon ditentukan dengan mengacu kepada TECHNICAL STANDARDS AND COMMMENTARIES FOR PORT AND HARBOUR  FACILITIES IN JAPAN, 2002.





Hasil perhitungan stabilitas pontoon dengan menggunakan program Excel diperlihatkan pada gambar berikut.

Prediksi Pasut - Tidal Prediction

Di sini metode yang digunakan dalam melakukan prediksi pasut adalah dengan menggunakan metode Least Square. Metode lainnya yang lebih sering digunakan dalam melakukan prediksi ini adalah dengan menggunakan metode ADMIRALTY.

Program yang digunakan dalam melakukan perhitungan mengenai prediksi pasut disini adalah dengan menggunakan bantuan program MATHCAD, disebabkan kesederhanaannya dalam melakukan perhitungan serta fungsi-fungsi built-in yang tersedia didalamnya sudah dapat memfasilitasi regresi untuk fungsi-fungsi polinomial. Fungsi regresi yang digunakan dalam MATHCAD adalah dengan menggunakan fungsi GENFIT (general fitting curve). 
Mengapa menggunakan metode least square dalam mencari nilai-nilai amplitudo dari konstituen utama gelombang ? Karena penyelesaian secara eksak persamaan harmonik gelombang dalam menentukan nilai amplitudo tersebut tidak mungkin dilakukan, disebabkan jumlah variabel yang tidak diketahui (amplitudo dari konstituen gelombang) adalah lebih kecil daripada jumlah data yang tersedia. Penyelesaian dengan menggunakan metode matriks akan menghasilkan matriks singular. Sehingga dalam melakukan prediksi pasut dengan metode least square ini, parameter yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan solusi dari persamaan-persamaan tersebut adalah nilai korelasinya (error minimum). Gambar di bawah memperlihatkan hasil prediksi pasut dengan menggunakan metode least square ini.

Warping Constant

Sabtu, 22 Agustus 2009

Penentuan besarnya konstanta warping pada profil baja dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan yang terdapat pada gambar-gambar di bawah ini.


Tetapi untuk penampang-penampang yang tidak tercantum pada gambar di atas, teman-teman dapat melakukan perhitungan mengenai konstanta warping dengan menggunakan Program PROKON STRUCTURAL ANALYSIS. Gambar di bawah ini merupakan hasil perhitungan besarnya konstanta warping dengan menggunakan program tersebut.


Sayangnya program-program sejenis lainnya, seperti CSI Column, Section Designer, atau Response 2000 belum menyediakan fasilitas seperti yang disediakan oleh program PROKON tersebut.

Aplikasi MATHCAD

Kamis, 20 Agustus 2009

Penggunaan MATHCAD sebagai alat bantu dalam melakukan perhitungan dalam bidang Rekayasa Sipil akan sangat memudahkan bagi para teman-teman yang terbiasa melakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan software lainnya. Kemudahan ini disebabkan karena pada MATHCAD, kita dapat melakukan perhitungan secara simbolisasi. Sebagai contoh di bawah ini saya akan membandingkan perhitungan mengenai kecepatan dan perpindahan yang dihasilkan dari data percepatan gempa dengan menggunakan program MATHCAD dan FORTRAN. Data yang digunakan merupakan data rekaman percepatan gempa dari IMPERIAL VALLEY EARTHQUAKE EL CENTRO 1940, (MAY 18, 1940) 270 DEGREES.
MATHCAD.
Menghitung kecepatan gempa.
Menghitung perpindahan gempa.
FORTRAN.
Menghitung kecepatan gempa.
Menghitung perpindahan gempa.
Setelah melakukan perhitungan di atas, maka langkah selanjutnya adalah menampilkan hasil perhitungan tersebut dalam bentuk grafik.
MATHCAD
Data percepatan gempa.
Data kecepatan gempa.
Data perpindahan gempa.
FORTRAN ???

Teori Balok (Beam Theory)

Teori balok Euler Bernoulli merupakan penyederhanaan dari teori elastisitas mengenai perhitungan karakteristik pembebanan dan deformasinya pada balok. Teori ini dikembangkan pertama kali sejak tahun 1750, tetapi belum diterapkan secara meluas hingga dimulainya pembangunan Menara Eiffel pada akhir abad 19 (Wikipedia).
Bentuk persamaan dari teori balok yang menjelaskan hubungan antara deformasi balok dan pembebanan adalah
Kurva u(x) menggambarkan deformasi u pada balok sepanjang x, w merupakan fungsi distribusi pembebanan (berat per satuan panjang). E merupakan modulus elastis dan I adalah momen inersia penampang (secondary moment). Umumnya, u = u(x), w = w(x), dan EI adalah konstan sepanjang bentang balok, didapatkan persamaan di bawah ini.
Persamaan tersebut menjelaskan defleksi balok akibat beban merata. Turunan fungsi lainnya dari u adalah :
  1. u merupakan defleksi balok.
  2. merupakan kemiringan balok.
  3. merupakan momen lentur yang terjadi pada balok.
  4. merupakan gaya geser yang terjadi pada balok.

Konsep Keseimbangan

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” Adz Dzaariyaat : 49

Maha Suci Allah yang telah menciptakan alam semesta ini beserta isinya dengan segala keteraturan yang dijamin dalam hukum-hukum-Nya. Apabila kita membandingkan ayat di atas dengan Hukum III Newton, maka akan didapatkan suatu kesesuaian. Akibat aksi yang dilakukan maka akan timbul reaksi, dan reaksi ini memiliki besaran yang sama dengan aksi tersebut hanya arahnya saja yang berlawanan. Dari keterangan tersebut, maka akan didapatkan kenyataan bahwa dalam kondisi statis selama tidak ada gaya eksternal yang bekerja akan terjadi keseimbangan (keseimbangan statis). Apabila terdapat gaya eksternal yang bekerja, maka keseimbangan yang terjadi adalah keseimbangan dinamik.

Segala sesuatu di alam ini memang diciptakan berpasang-pasangan, aksi dan reaksi; siang dan malam bahkan materi dan anti materi !!! 

Dalam melakukan analisa dan perhitungan dalam Teknik Sipil, ayat tersebut menjadi salah satu kondisi batas (Boundary Condition) dalam menentukan solusinya. Kondisi Batas yang dimaksud adalah:
  • Keseimbangan.
  • Kompatibiltas.
  • Tegangan-regangan (sifat material).
    Konsep ini  terkadang dilupakan dalam setiap penyelesaian masalah perhitungan mekanika, bahkan untuk masalah yang sederhana sekalipun. Prinsip dasar ini benar-benar harus dijadikan acuan awal dalam pola pikir kita ketika hendak menyelesaikan perhitungan mekanika. 

    Waktu Shalat

    Waktu Indonesia Barat

    Blog's Stat

    Pengikut